Hai hai haiii, apa kabar nih kalian semua, semoga tetap sehat yaa. Saat ini keadaan sedang gak nentu banget, jadi harus tetap hati-hati dan selalu patuhi prokes. Zat di udara saat ini sudah bercampur, kita gak akan tau mana zat yang baik dan mana yang berbahaya, salah satunya aerosol. Aerosol merupakan zat yang tersebar di udara, bisa dalam bentuk cair seperti embun, padat seperti debu, atau gas seperti asap. Aerosol bisa merugikan, namun ada juga zat aerosol yang bisa digunakan untuk terapi masalah pernapasan.
Terapi aerosol ini merupakan teknik memasukkan obat dalam bentuk partikel yang secara langsung akan melalui saluran pernapasan ke paru-paru. Bisa dikatakan kalau pasien yang menjalani terapi ini akan menghirup uap yang mengandung aerosol supaya obat dapat mausk ke saluran pernapasan dengan cepat. Terapi aerosol biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit pernapasan berikut:
- Penyakit paru obstruktif kronis seperti asma, bronkitis, fibrosis sistik, emfisema dan bronkiektasis
- Hipertensi pulmonari arteri
- Infeksi paru-paru.
Jenis-Jenis Terapi Aerosol
Untuk melakukan terapi aerosol akan dibedakan berdasarkan alat yang digunakan, yaitu:
1. Inhaler
Metered-dose inhaler (MDI)
Alat ini digunakan dengan satu kali semprot dan jumlah uap yang keluar sudah diukur berdasarkan dosis yang dibutuhkan
Dry powder inhaler (DPI)
Untuk DPI, pengguna akan menarik napas untuk mengaktifkan alat dan mengeluarkan obat
Soft Mist Inhaler (SMI)
Jenis alat ini cara kerja nya hampir sama dengan MDI namun semprotan SMI akan lebih halus dan perlahan sehingga obat yang masuk ke pernapasan lebih banyak.
2. Nebulizer
Alat ini terhubung dengan listrik yang mengubah obat cair menjadi partikel aerosol yang dapat dihirup. Alat ini ada 3 jenis:
Jet
Pada alat ini, obat cair akan diubah menjadi aerosol oleh gas atau oksigen dengan tekanan tinggi.
Ultrasonik
Nebulizer jenis ini akan mengubah obat cair menjadi aerosol dengan getaran.
Mesh
Termasuk nebulizer jenis baru yang akan memecah partikel cairan obat menjadi aerosol dengan menggunakan jala.